Surulangun - Lapas Kelas III Surulangun Rawas Kanwil Kemenkumham Sumsel terus memberikan pelatihan kepada para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) , kali ini para WBP dibekali cara Pengolahan Tempe Mandiri.
Program ini sudah berjalan selama lebih kurang 3 tahun sejak tahun 2020, program kemandirian kerja ini merupakan besutan dari Subseksi Pembinaan yang telah berjalan dengan baik, secara bertahap dan terus mempertahankan kualitasnya.
"Warga binaan diajarkan mengenai proses pembuatan tempe mulai dari pemilihan bahan baku, proses fermentasi hingga pengemasan", ujar Kepala Lapas Surulangun Rawas, Torkis Freddy Siregar pada Senin. (8/5).
Para warga binaan juga diberikan pemahaman mengenai cara mengelola usaha tempe secara efektif dan efisien.
"Diharapkan kegiatan pembinaan pengolahan tempe ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi warga binaan di Lapas Surulangun Kemenkumham Sumsel", kata Kalapaa Torkis.
Dikatakan Torkis, Produk olahan tempe Lapas Surulangun Kemenkumham Sumsel ini diminati oleh masyarakat sekitar, sebab selain kualitasnya baik juga harganya yang tidak kalah bersaing.
Kepala Lapas Surulangun Rawas Kemenkumham Sumsel Torkis Freddy Siregar mengatakan pihaknya terus menggelar berbagai program pembinaan. "Harapan saya pribadi melalui sedikit ilmu yang bisa kita bagi dapat membantu mereka (wbp) mempersiapkan diri kembali ke dalam masyarakat." Ujarnya.
Sementara Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya mengatakan bahwa Produksi tempe di dalam Lapas tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memiliki dampak positif pada Warga Binaan.
"Mereka belajar tentang kerja tim, tanggung jawab, dan disiplin melalui kegiatan produksi tempe", ungkap Ilham.
Selain itu, Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya menyebut bahwa produksi tempe juga berperan dalam mendukung pangan berkelanjutan dan melatih WBP menjadi memiliki keahlian yang bisa dimanfaatkan ketika bermasyarakat nantinya.