Banyuasin - Warga binaan pemasyarakatan tak henti-hentinya selalu diberi bekal pembinaan. Seperti yang terjadi di Lapas Kelas IIA Banyuasin, para WBP diberi pelatihan membuat kerajinan tangan dari bahan akrilik.
Di bawah bimbingan dari Seksi Kegiatan Kerja, berbagai macam karya telah dihasilkan melalui pelatihan ini seperti plakat, hiasan bunga, vas bunga, dan hantar-hantar akrilik.
Saat dilakukan peninjauan pada Jumat (5/5) di bengkel kerja Lapas Kelas IIA Banyuasin, tampak warga binaan begitu lihai memotong dan membuat pola dari bahan akrilik sehingga membentuk sebuah produk yang cantik.
Salah satu karya WBP ini juga telah dibawa ke luar Sumatera Selatan, misalnya plakat yang dibawa ke Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang sebagai cinderamata saat studi tiru pembangungan Zona Integritas menuju WBK/WBBM.
Hasil karya WBP ini pun diapresiasi oleh Plt. Kalapas Pemuda Tangerang, Salis Farida Fitriani. Menurutnya, cinderamata tersebut memiliki nilai estetika dan keunikan tersendiri dan sangat cocok untuk dipasarkan pada khakayak lebih luas.
Kepala Lapas Kelas IIA Banyuasin Kemenkumham Sumsel, Ronaldo Devinci Talesa mengatakan bahwa pihaknya terus berinovasi dan mengajarkan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi warga binaan saat bebas nanti dan kembali ke tengah masyarakat.
“Keterampilan dan keahlian yang didapatkan oleh warga binaan melalui pembinaan kemandirian ini diharapkan dapat menjadi bekal untuk membuka usaha atau bekerja secara mandiri ketika selesai menjalani masa tahanan dan kembali ke tengah masyarakat,” harapnya.
Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya mengapresiasi pembinaan yang dilakukan Lapas Kelas IIA Banyuasin, ia berharap ilmu yang diperoleh dapat berguna bagi WBP usai jalani pidana nanti, menjadi manusia mandiri, serta menciptakan lapangan pekerjaan.