PALEMBANG - Kanwil Kemenkumham Sumsel melalui Divisi Keimigrasian melakukan Operasi Gabungan Tim Pengawasan Orang Asing (TIM PORA) pada Selasa (23/8). Kegiatan tersebut diawali dengan rapat persiapan yang dipimpin langsung oleh Kepala Divisi Keimigrasian, Herdaus.
Dalam arahannya, Herdaus mengharapkan kepada seluruh jajaran yang terlibat langsung dalam operasi gabungan TIM PORA kali ini agar tetap bertindak sesuai koridor sehingga penegakan hukum dan stabilitas ketertiban nasional terutama dalam keberadaan dan kegiatan Warga Negara Asing (WNA) di Provinsi Sumsel bisa terpantau dengan baik.
"Diharapkan agar tercipta situasi dan kondisi yang kondusif serta terlaksananya sinegritas antar instansi sesuai dengan tusinya masing-masing," jelas Herdaus saat memimpin rapat.
Dalam kegiatan ini hadir anggota TIM PORA yang terdiri dari Kodam II/Sriwijaya, Polda Sumsel, Badan Kesbangpol Provinsi Sumsel, Badan Intelijen Daerah Sumsel, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumsel, TNI AU, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palembang, dan Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Muara Enim;
Kegiatan Operasi Gabungan TIM PORA dilanjutkan dengan kunjungan langsung ke target operasi, yaitu PT. Asrigita Prasarana yang berlokasi di Jl. Merah Mata Kec. Banyuasin I Kab. Banyuasin. Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Direktur PT. Asrigita Prasarana, Rudi Chaidir, beserta jajarannya.
Rudi menjelaskan bahwa PT. Asrigita Prasarana merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengoperasian mesin pembangkit PLTGU dan memelihara mesin pembangkit PLTGU bidang mesin dan bidang listrik.
Ia juga menjelaskan PT. Asrigita Prasarana yang status permodalannya merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) saat ini mempekerjakan 36 orang tenaga kerja asing berkewarganegaraan Cina dengan izin kerja terbatas yang dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palembang.
Setelah dilakukan pengecekan lapangan oleh TIM PORA, tidak ditemukan pelanggaran keimigrasian terhadap dokumen keimigrasian TKA di perusahaan tersebut. Kepala Divisi Keimigrasian, Herdaus, selaku Ketua TIM PORA mengingatkan kepada timnya untuk menjaga investasi yang telah dibangun oleh pemerintah.
"Perlu dilakukan pembinaan terhadap perusahaan yang menggunakan TKA dengan cara yang humanis sehingga menimbulkan empati tinggi ke arah positif dan terjalin kerja sama yang baik antara perusahaan dan TIM PORA," tutupnya.
Setelah pemeriksaan lapangan selesai, anggota TIM PORA mengakhiri kegiatan dengan melakukan rapat evaluasi untuk menyusun rekomendasi dan merencanakan program kerja selanjutnya.(MY)