Palembang. Dalam rangka mengkoordinasikan kinerja bidang Kekayaan Intelektual (KI) , jajaran Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel melakukan kunjungan ke DJKI. Kepala Divisi Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Ika Ahyani Kurniawati beserta tim diterima langsung oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Mien Usihen.
Kadivyankumham Rabu (31/7) menyampaikan, bahwa komunikasi ini terkait pelaksanaan Penyerapan anggaran DJKI Kanwil Sumsel pada Semester I, yang telah melebihi target Kinerja sebesar 71 %, demikian juga Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA).
“Target untuk pendaftaran Indikasi Geografis (IG) terpenuhi dengan tedaftarnya jeruk gerga Pagaralam di bulan maret 2024, dan 6 pendaftaran merek kolektif di Sumsel pun terpenuhi melebihi target (3)”, jelas Ika menambahkan.
Kadivyankumham sepakat bahwa teknis pengawasan IG harus dilakukan berdasarkan pengamatan di daerah melalui pembentukan tim Pengawasan Indikasi Geografis yang melibatkan Dinas/OPD. Untuk itu, DJKI telah membuat petunjuk Teknis pengawasan IG secara spesifik tiap sektor, sebagai petunjuk untuk kanwil maupun dinas terkait. Ia menilai kegiatan seperti Patent One Stop Service (POSS) yang telah sukses diselenggarakan sebelumnya dapat kembali digalakkan agar membantu para inventor memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang pemanfaatan penelusuran informasi paten serta drafting paten.
Koordinasi juga dilakukan bersama dengan Direktur Paten, DTLST dan Rahasia Dagang, Lastami, membahas upaya peningkatan jumlah permohonan paten. Dimana saat ini permohonan paten di Sumsel masih relatif sedikit yakni 2 paten dan 35 paten sederhana
Selanjutnya dalam pertemuan Jajaran Divisi Pelayanan Hukum dan HAM bersama pemeriksa merek DJKI, fokus pada pemenuhan target kinerja dalam hal Inventarisasi Potensi Desain Industri di wilayah. Dijelaskan Ika, bahwa tahun 2025 merupakan tahun tematik Desain Industri, maka dari itu target utama yakni mengumpulkan sebanyak-banyaknya focal point yang berkaitan dengan potensi KI di daerah seperti UMKM, asosiasi kelompok binaan industri, bahkan dari sektor Pendidikan untuk database pemetaan potensi di wilayah.
“Harapannya data yang disampaikan oleh seluruh kantor wilayah dapat menjadi informasi untuk kesuksesan Tematik Desain Industri tahun 2025”, tutupnya.