Palembang - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Selatan menggelar 'Mobile Intellectual Property Clinic (Mobile IP Clinic/MIC)' di Kota Palembang, pada 19 - 21 Juni 2024.
"Dalam kegiatan Mobile IP Clinic tahun ini akan mengangkat atau mengenalkan pesona batik kujur yang merupakan warisan budaya lokal Kabupaten Muara Enim," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya, di Palembang, Rabu.
Selain itu, MIC 2024 ini akan menampilkan tarian daerah Kabupaten Muara Enim dan pertunjukan busana (fashion show) kreasi kain batik kujur yang akan diperagakan oleh 10-15 bujang dan gadis kabupaten setempat.
Untuk mengenalkan pesona warisan budaya lokal tersebut, menurut dia telah berkoordinasi dengan Penjabat Bupati Muara Enim Ahmad Rizali.
“Mobile IP Clinic merupakan salah satu komitmen kami dalam meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat melalui pengembangan inovasi layanan," ujarnya.
Melalui kegiatan tersebut juga sebagai upaya pihaknya menyebarluaskan informasi tentang pentingnya pendaftaran kekayaan intelektual (KI) baik secara personal maupun komunal/kelompok, ujarnya.
Lebih lanjut Ilham menjelaskan, dalam Mobile IP Clinic 2024 ini akan diikuti oleh dinas/instansi pemerintah, akademisi, pelaku usaha, pelaku seni dan budayawan, serta masyarakat umum dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang kekayaan intelektual.
"Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali yang mendukung penuh kegiatan MIC 2024 mengangkat pesona warisan budaya lokal kabupaten yang dikenal penghasil batubara itu," ujar Kakanwil Ilham.
Sementara Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali mengucapkan terima kasih kepada Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya yang telah memilih batik kujur untuk ditampilkan dalam perhelatan MIC pada 2024 ini.
“Kami siap mendukung dalam menyukseskan kegiatan ini. Semoga melalui kegiatan ini akan semakin mengenalkan batik kujur kepada khalayak luas, sehingga selain mengangkat nama baik dan kebudayaan asli dari Kabupaten Muara Enim, juga dapat meningkatkan perekonomian para perajin batik kujur,” ungkap Ahmad Rizali.