20 Orang Warga Binaan Lapas Perempuan Palembang Sukses Ikuti Kegiatan Assesment Akhir Rehabilitasi Medis Narkotika

IMG 20230717 WA0021

Palembang - Untuk menilai keberhasilan dari penyelenggaraan kegiatan rehabilitasi medis narkotika yang saat ini sudah memasuki tahap akhir, Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang lakukan kegiatan asesmen akhir pada semua Warga Binaan peserta rehabilitasi. Kegiatan ini merupakan salah satu instrumen yang harus dilakukan pada fase akhir program. Senin, (17/07/2023).

Sebanyak 20 orang Warga Binaan yang menjadi peserta program rehabilitasi medis narkotika tahun 2023 mengikuti asesmen akhir di ruang aula Lapas. Pelaksanaan asesmen akhir ini bekerjasama dengan dua orang asesor yang berasal dari Ikatan Konselor Adiksi Indonesia (IKAI) wilayah Sumatera Selatan.

Pelaksanaan asessmen akhir rehabilitasi ini bertujuan untuk lebih membangun komunikasi dan interaksi terapeutik, dalam upaya untuk terus meningkatkan kesadaran tentang besarnya masalah yang dihadapi oleh Warga Binaan apabila kembali terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika, mengkaji kembali mengenai masalah medis, sosial, lingkungan dan emosi residen setelah hampir 6 bulan menjalani program rehabilitasi medis narkotika.

Bertempat di Ruang Aula Lapas Perempuan Palembang, satu persatu residen bergantian dipanggil untuk dilakukan asesmen oleh asesor dari IKAI wilayah Sumatera Selatan didampingi oleh petugas klinik lapas. Mereka diasesmen mendalam perihal perkembangan serta perubahan yang dirasakan selama mengikuti rehabilitasi. Setiap jawaban yang diutarakan peserta akan ditulis dan dianalisis oleh petugas.

“Asesmen atau penilaian akhir pada penyalahguna atau pecandu narkotika harus dilakukan secara professional dan komprehensif. Dengan asesmen yang baik maka datanya bisa digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan kegiatan rehabilitasi yang diselenggarakan di Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang,” ujar Siska, salah satu asessor.

Di lain tempat, Ike Rahmawati selaku Kepala Lapas Perempuan Palembang mengungkapkan agar program rehabilitasi yang diikuti warga binaan selama satu semester ini memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka ke depannya.

“Kami harap dengan adanya rehabilitasi ini Warga Binaan mampu terbebas dari ketergantungan narkotika, tidak mudah stres, serta lebih positif dan adaptif,” tuturnya.