Palembang. Dalam rangka menyemarakkan Hari Pengayoman ke-79 tahun 2024, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan menggelar kegiatan donor darah dan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh ASN Pengayoman di Bumi Sriwijaya, Rabu (7/8).
“Ini adalah salah satu bentuk pengabdian kita dalam memberi manfaat dan kerja nyata bagi masyarakat, karena setetes darah kita sangat berpengaruh bagi mereka yang membutuhkan,” ujar Kepala Divisi Administrasi, Rahmi Widhiyanti ketika memberikan sambutan langsung dari Aula Musi Kemenkumham Sumsel.
Untuk menjamin keamanan donor darah, Kemenkumham Sumsel menggandeng tim tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
“Hari ini serentak Kanwil dan UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Sumatera Selatan melaksanakan donor darah. Untuk kota Palembang sendiri terpusat di Aula Kantor Wilayah dan menggandeng RSUP Muhammad Hoesin Palembang sebagai tim nakes sehingga kegiatan berjalan lancar. Pegawai yang lulus skrining kesehatan benar-benar memenuhi kualifikasi sebagai pendonor," kata Rahmi.
Target untuk donor darah di tingkat Kantor Wilayah dan UPT se-Indonesia adalah 7.400 kantong. “Kanwil Sumsel sendiri sudah menyumbangkan 57 kantong darah. Sebenarnya bisa mencapai angka 100, akan tetapi ketika skrining kesehatan banyak pegawai yang memiliki BMI tidak sesuai, HB kurang, bahkan tensi darah yang rendah. Ini baru di tingkat kanwil, ya, belum di tingkat UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Sumsel,” paparnya.
Selain itu, Kemenkumham Sumsel juga menggandeng Parahita Diagnostic Center dan juga tenaga kesehatan yang ada di Lapas/Rutan kota Palembang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pegawai.
“Dari pendataan kami ada 190 pegawai yang mengikuti pemeriksaan kesehatan, mulai dari pemeriksaan kolesterol, gula darah, asam urat, hingga pengecekan BMI (Body Mass Indeks). Untuk kaum hawa kami juga memberikan pemeriksaan kesehatan meliputi Skrining Kanker Serviks, pemeriksaan Palpasi Payudara dan Pap Smear,” lanjut Rahmi.
“Karena kesehatan pegawai adalah hal yang paling utama, bagaimana kita bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat jika kondisi fisik dan psikis kita tidak sehat. Maka kesehatan harus tetap terjaga,” tutup Rahmi.