HUMAS, Palembang – Memasuki pekan kedua pelaksanaan agenda ‘Kakanwil Menyapa’, kali ini Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Muara Enim menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) ke-15 yang disapa oleh jajaran Pimpinan Tinggi Pratama Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan, Rabu (8/9). Hadir Kakanwil Indro Purwoko, Kepala Divisi Administrasi (Rifqi Adrian Kriswanto) dan Kepala Divisi Pemasyarakatan (Dadi Mulyadi).
“Agenda Kakanwil Menyapa adalah media silaturahmi tatap muka virtual di masa pandemi Covid-19 guna mengetahui pelaksanaan tusi dan monitoring kesehatan pegawai di satuan kerja, karena bagaimanapun juga, saya selaku pimpinan di wilayah mempunyai tanggung jawab moral atas kesehatan dan tusi teman-teman di daerah,” ujar Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel Indro Purwoko mengawali kegiatan.
Dalam arahannya, Kakanwil mengajak jajaran Lapas Kelas IIB Muara Enim agar tetap sehat dan produktif dalam melaksanakan tugas dan fungsi sehari-hari. “Lakukan antisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan lapas. Perhatikan seluruh orang yang keluar masuk, khususnya pegawai yang berhubungan langsung dengan WBP. Terapkan protkes 6M dengan taat, dan jika dirasa kondisi badan kurang sehat segera istirahat dan melapor ke pimpinan,” jelas Kakanwil.
Lebih lanjut, Kakanwil juga menyoroti kejadian di lingkungan lapas yang viral baru-baru ini, yaitu kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang yang menewaskan lebih kurang 41 WBP. “Untuk menjadi perhatian bagi Kalapas dan jajaran agar kejadian serupa tidak terjadi di Lapas Muara Enim atau lapas lainnya di Sumatera Selatan. Perhatikan kondisi jaringan listrik dan perkabelan, bila perlu di setiap blok disediakan panel listrik yang berfungsi memutus aliran listrik jika terjadi korsleting. Selalu lakukan manajemen risiko terhadap kegiatan yang dilakukan. Jangan anggap sepele karena jika terjadi, maka banyak pihak yang dirugikan,” tegas Kakanwil mengingatkan seluruh jajaran Lapas Muara Enim.
Pada kesempatan yang sama, disampaikan juga mengenai pemberantasan hape, pungli dan narkoba (halinar). “Tentu mengenai halinar, sudah banyak contohnya. Lihat saja Karutan Depok, Pejabat Imigrasi Makasar, semuanya terjerat narkoba dan tidak tanggung-tanggung langsung diberhentikan tanpa pandang bulu. Selalu saya ingatkan kepada petugas, jaga integritas kalian. Jangan sekali-kali terlibat narkoba dan pungli, atau pun memberikan perlakuan diskriminasi kepada warga binaan. Saya tekankan sekali lagi, jaga integritas. Sudah banyak contohnya, sudah banyak kasus viral, jangan sampai Lapas Muara Enim terkenal karena kasus negatif yang mencoreng nama instansi,” lanjut Kakanwil.
Mengenai Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Kakanwil juga menyinggung upaya yang telah dilakukan oleh Lapas Muara Enim. “Meski belum bisa melaju ke Tim Penilai Nasional, Bapak Kalapas dan jajaran jangan sampai patah semangat dan harus tetap optimis. Proses pembangunan ZI tidak boleh terhenti dan harus selalu berlanjut,” sambung Kakanwil.
Kepala Lapas Kelas IIB Muara Enim Herdianto merespon baik setiap arahan yang diberikan oleh Kakanwil. “Terima kasih banyak atas berbagai arahan yang Bapak Kakanwil sampaikan. Semuanya akan kami resapi, pahami dan maknai dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Serta mengenai progres WBK/WBBM, kami tidak pernah berkecil hati, bahkan meski kami tidak diusulkan ke TPN, kami tetap berproses dan melahirkan inovasi-inovasi yang memudahkan masyarakat dalam menerima layanan kami,” tutur Herdianto.
Antusiasme dan semangat seluruh pegawai Lapas Muara Enim dalam mengikuti giat Kakanwil Menyapa dibuktikan dengan banyaknya jajaran pegawai yang bertanya ataupun berkonsultasi kepada jajaran Pimti Kantor Wilayah. Berturut-turut, Kepala Divisi Administrasi dan Kepala Divisi Pemasyarakatan memberikan jawaban yang memuaskan bagi para pegawai Lapas Muara Enim. (Humas Kanwil Sumsel)
