HUMAS, Palembang – Perkembangan zaman yang semakin maju membuat segala sesuatu menjadi serba digital. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai ini, dibutuhkan sejumlah inovasi, khususnya pada industri keuangan sehingga masyarakat dapat menerima layanan yang cepat dan dapat diakses dimana saja. Menindaklanjuti hal tersebut, bekerja sama dengan PT. Bank Syariah Indonesia Tbk, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan Indro Purwoko membuka secara resmi kegiatan Webinar Digitalisasi Lapas/Rutan dan Investasi Berkah Berbasis Emas di Lingkungan Kanwil Kemenkumham Sumsel, Senin (23/8).
“Digitalisasi Keuangan tak terbatas hanya pada masyarakat luar, tapi juga bagi masyarakat yang ada di dalam lingkungan Lembaga Pemasyarakatan ataupun Rumah Tahanan Negara yang juga membutuhkan inovasi dan sentuhan digitalisasi keuangan,” ujar Indro mengawali sambutannya.
Saat ini di lingkungan lapas ataupun rutan memiliki beberapa kendala mengenai transaksi keuangan, seperti harga barang kebutuhan pokok yang bias dan tidak seragam di lingkungan Lapas & Rutan se Sumatera Selatan bahkan se-Indonesia. Juga masih adanya peredaran uang tunai di lingkungan lapas dan rutan sehingga sering terjadi transaksi keuangan secara tunai. “Digitalisasi Ecosystem Lapas/Rutan, yaitu solusi transaksi keuangan di lingkungan lapas dan rutan bagi petugas pemasyarakatan, Keluarga Warga Binaan, serta Warga Binaan itu sendiri. Tujuannya adalah terciptanya pengelolaan keuangan yang transparan, bersih dan terintegrasi. Lebih jelasnya akan dikupas oleh narasumber dari Bank BSI nanti, dan semoga dapat menjadi solusi atas permasalahan yang ada,” lanjut Kakanwil.
Turut hadir dalam webinar yaitu Para Kepala Divisi dan Kepala UPT di Jajaran Kanwil Kemenkumham Sumsel. Juga jajaran dari PT. Bank Syariah Indonesia Tbk antara lain Wijayanto Wongsodipuro selaku Digital Business & Islamic Ecosystem Group Head, Dedy Suryadi Dharmawan selaku RCEO Region 3 Palembang, dan Luthfi Bukhari, Area Manager Palembang. Dengan narasumber Amanda Riany Putri yang menjelaskan mengenai Digital Ecosystem dan Syahrial yang membahas mengenai investasi emas. (Humas Kanwil Sumsel)
