Humas, Palembang - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Sumatera Selatan Ajub Suratman menghadiri acara Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang Palembang, Minggu malam (16/8).
Sebelum acara, Gubernur Sumsel yang turut hadir didampingi Pangdam II/Sriwijaya, Kapolda Sumsel, serta pimpinan Forkopimda se-Sumsel mendapat jamuan dari Kakanwil di Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel yang kebetulan letaknya berseberangan langsung dengan makam Pahlawan Palembang.
Kemudian tepat pukul 00.00 WIB para petinggi tersebut beranjak dari ruangan Kakanwil menuju lokasi kegiatan di Taman Makam Pahlawan.
Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi memimpin langsung Apel Kehormatan dan Renungan Suci menjelang detik-detik HUT RI ke-75.
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mengenang jasa para Pahlawan dalam rangkaian memperingati HUT ke-75 Republik Indonesia Tahun 2020 ini dilakukan dalam beberapa tahap. Diawali dengan Perhormatan Pada Arwah para Pahlawan, dilanjutkan dengan Pembacaan Naskah Penghormatan dan Renungan Suci, Mengheningkan Cipta, Penyalaan Obor, Pembacaan Doa, dan ditutup dengan laporan komandan upacara.
Renungan yang berlangsung singkat sekitar 20 menit namun penuh dengan khidmat. Acara tersebut juga sebagai penghormatan seluruh bangsa kepada para pahlawan, renungan juga menandai dimulainya detik-detik proklamasi yang akan diperingati tepat pukul 10.00 WIB.
Kakanwil mengungkapkan, bahwa Apel Kehormatan dan Renungan Suci ini merupakan agenda tahunan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah rela mengorbankan jiwa raganya untuk kemerdekaan Indonesia.
"Kami menyatakan hormat yang sebesar besarnya atas pengabdian dan kesucian pengorbanan saudara-saudara para pahlawan, dalam pengabdian dan demi kebahagiaan negara dan bangsa," ungkapnya.
Ia juga menambahkan, dalam memaknai arti kemerdekaan tidak hanya semata-mata melaksanakan ritual tahunan. Dengan kemerdekaan yang kita rasakan ini, tentunya kita harus sebagai abdi negara harus memberikan yang terbaik bagi Nusa dan Bangsa.
Sebagaimana terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, salah satunya adalah "melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," ujar Kakanwil menambahkan. (Rilis/foto/editor: My/Dera/Kasubag. HRBTI: Hamsir).
