Paguyuban PIPAS Sumsel, Sudirman Tekankan Peran Penting Orang Tua dalam Memerangi Narkoba

a
 
Palembang_Humas -  Rayon 2 (dua) Wilayah Sumatera Selatan menjadi penyelenggara kegiatan Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan, Sabtu (03/08). Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Narkotika Palembang berkesempatan menjadi tuan rumahnya. Dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan, Sudirman D. Hury beserta sang istri, Hj. Harlina Sudirman yang merupakan Penasehat PIPAS. Juga Kepala Divisi Pemasyarakatan, Giri Purbadi dan Istri, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Sumsel beserta istri, Perwakilan  Pejabat Bank Syariah Mandiri, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumsel, dan seluruh anggota PIPAS se-Sumatera Selatan
 
Acara yang bertema 'Peran Aktif Orang Tua dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Pada Anak dan Remaja' ini dimulai dengan kegiatan senam kolosal modern bersama para anggota PIPAS. Sedikit unik, senam ini mendatangkan instruktur langsung dari Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang. Seolah tidak mau kalah, Lapas Kelas IIB Sekayu juga turut menunjukan keunggulannya. Mereka membawakan Tari Kreasi khas Sumatera Selatan dan berhasil menghibur seluruh penonton yang hadir. 
  
Serangkaian acara pun dimulai. Ketua Rayon 2, Juwita Hamdi dari Lapas Kelas III Kayuagung berkesempatan menyampaikan sambutan selamat datang. Dalam sambutannya, dia mengucapkan pesan selamat datang ke semua yang hadir. "Selamat datang Kepada Ibu-Ibu Anggota PIPAS, semoga acara ini dapat terselenggara dengan baik, penuh keakraban dan kami mohon maaf apabila ada kekurangan pada acara ini", ungkap Juwita. 
 
Setelah sambutan selamat datang dari Ketua Rayon 2  PIPAS, acara pun dilanjutkan dengan sambutan dari Penasehat PIPAS, Ibu Hj. Harlina Sudirman. Harlina dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini  dan menyatakan  sangat bangga karena PIPAS di Sumatera Selatan ini sangat kompak. "Saya sangat bangga dengan kesolidan ibu-ibu PIPAS Sumsel, semoga tetap semangat bersinergi dan berkolaborasi. Karena sejujurnya mungkin ini kegiatan terakhir saya sebagai Penasihat PIPAS Sumsel, jadi semoga kegiatan ini berkesan dan bernilai ibadah karena tujuannya adalah menyambung tali silaturahmi, dengan begitu kita dapat memperpanjang usia dan berharap semoga kekompakan ini dapat dipertahankan," ungkapnya. 
 
1
 
Sebelum menutup sambutannya, Harlina menyampaikan sebuah quotes yang menjadi pegangan hidupnya. "Ada filosofi dalam kehidupan ini yang sering diberikan oleh suami saya, yaitu bukan karena hidup bahagia maka kamu tersenyum,  tapi karena kamu tersenyum maka hidup jadi bahagia. Bukan karena semua orang bersahabat maka kamu tersenyum, tapi karena kamu tersenyum maka semua orang bersahabat. Bukan karena pekerjaan yang menyenangkan maka kamu tersenyum, tapi karena kamu tersenyum maka pekerjaan menjadi menyenangkan, Bukan karena keluarga yang harmonis maka kamu tersenyum, tapi karena kamu tersenyum maka keluarga kamu menjadi harmonis," ujar istri orang nomor satu di Kanwil Kemenkumham Sumsel ini.
 
Dalam pertemuan rutin yang dilaksanakan 3 (tiga) bulan sekali ini, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel, Sudirman D. Hury selaku Pelindung PIPAS turut memberikan arahannya sekaligus membuka acara tersebut. Sudirman menyampaikan bahwa PIPAS adalah wadah istri-istri petugas Pemasyarakatan dan Petugas Pemasyarakatan Wanita dalam rangka menghimpun dan membina mereka di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya. "Acara ini sungguh luar biasa dengan dress code cowboy,  Akan saya jelaskan makna cowboy ini. Saya pernah keliling dunia, julukan cowboy itu bukan karena dia seorang pengembala ternak yang mengenakan pakaian kulit, akan tetapi makna sesunggunya adalah ketika seseorang itu memiliki kemampuan dan keterampilan yang lebih dan memiliki keberanian yang luar biasa untuk show. Maka mereka pantas mendapat gelar tersebut. Sama halnya seperti wanita wanita yang tergabung dalam PIPAS ini. Mereka adalah perempuan yang hebat, mereka men-support suami yang bekerja di Lembaga Pemasyarakatan agar selalu bersemangat, sehingga saya yakin perencanaan mereka terhadap anak pun terstruktur, Mereka bisa mendidik anaknya kearah yang lebih baik terutama dalam hal berperang melawan narkoba. Kenapa saya katakan perempuan memiliki Karakter yang kuat,  karena doa dari istri yang ikhlas ini diijabah oleh Allah. Di Indonesia terdapat 52% perempuan, maka dari itu berhasil atau tidak kader-kader bangsa ini (anak-anak) tergantung kepada perempuan, karena anak-anak tidak akan mengkonsumsi narkotika jika keluarganya harmonis." jelas Sudirman. 
 
Ditambahkannya, saat ini yang menjadi perusak bangsa bukanlah peperangan, akan tetapi narkotika. "Bicara tentang Narkotika, sebelum kemerdekaan musuh kita adalah penjajah, tapi sekarang ini adalah perang terhadap narkoba. Sebagaimana kita ketahui, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kasus narkotika di seluruh Lapas se-Indonesia sudah mencapai sekitar 125.534 orang, sedangkan di Sumatera Selatan sendiri sudah mencapai lebih kurang 67%. Ini menjadi perhatian kita bahwa banyak yang terjerat kasus narkotika. Masalah Narkotika ini luar biasa. Ada mafia-mafia yang terlibat disini, bagaimana mafia itu merusak generasi penerus bangsa kita. Bagaimana anak-anak yang menjadi harapan bangsa dirusak. Sudah menjadi tugas kita sebagai para orang tua untuk memandu anak kita dalam memerangi narkoba. Caranya? Ada undang-undang yang mengatur yaitu Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang disahkan dan diundangkan pada tanggal 12 Oktober 2009 melalui Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, terdapat 155 pasal yang mengatur tentang Narkotika tersebut," ucap Kakanwil Kemekumham Sumsel itu.
 
Lebih lanjut, Sudirman juga mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh tuan rumah dari rayon 2 ini. "Saya selalu menyukai kegiatan sejenis ini. Maka dari itu, jangan sampai yang kita lakukan hari ini hanya menjadi kumpul kumpul tanpa makna. Dalam setiap langkah kehidupan, kita harus melakukan perubahan yang lebih baik dari hari ke hari. Karena barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah orang yang beruntung, barangsiapa yang hari ini keadaannya sama dengan kemarin maka dia orang yang rugi, dan barangsiapa yang keadaan hari ini lebih buruk dari kemarin, maka dia celaka." tegasnya. 
 
Selepas arahan dari Kakanwil selaku Pelindung PIPAS, acara pun dilanjutkan dengan sosialisasi tentang narkoba oleh BNN Provinsi Sumatera Selatan yang dalam hal ini hadir langsung Kepala Bidang Pencegahan Narkoba,  Ika Wahyu Indaryati. Dalam materinya, dia menyampaikan dampak dan cara memerangi narkoba sejak usia dini, karena menurutnya Indonesia sedang dilanda bencana narkotika sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, 'Indonesia Darurat Narkoba'. "Kita harus perang melawan narkoba karena Indonesia sedang darurat narkoba. Narkotika itu zaman dulu belum marak seperti sekarang ini karena dulu harganya mahal,  karena yang bisa beli adalah hanya orang orang kaya. Sekarang narkoba sudah masuk di semua lini kehidupan, karena itu diperlukan keterlibatan seluruh komponen bangsa dalam rangka memerangi dan memusnahkan narkoba," ungkapnya. 
 
Rangkaian kegiatan paguyuban ibu-ibu PIPAS ini pun ditutup dengan meriah melalui arisan ibu-ibu PIPAS dan pembagian doorprize. Tak lupa, Para pejabat pun turut serta menghibur audience dengan menyanyikan beberapa tembang kenangan. (Rilis/Foto/Editor : Krisna/Willi/Rido/Kabag Humas: Gunawan)
 
15
 
15
 
15
 
15
 
15
 
15
 
15
 
15
 
15
 
15
 
15
 
15
 
15
 
15
 
 
 
 
 
 
 
 

Cetak   E-mail