Palembang_News. Suasana haru mengiringi pelepasan Bapak Sugito, Bc.IP., SH Kepala Bidang Keamanan, Kesehatan, Perawatan Narapidana/Tahanan dan Pengelolaan Basan dan Baran yang telah memasuki masa Purna Bhakti per 1 Agustus 2018, dan perpisahan pindah tugas Bapak Syafar Pudji Rochmadi, Bc.IP., SH., MH Kepala Bidang Pembinaan, Bimbingan PAS Pengentasan Anak, Informasi dan Komunikasi Kanwil Kemenkumham Sumsel yang akan menduduki jabatan baru sebagai Kepala Divisi Pemasyarakatan Gorontalo. Acara diadakan di Aula Kantor Wilayah Kemenkumham sumsel, yang dihadiri para Ka-UPT se-Sumatera Selatan, Pejabat dan pegawai di jajaran Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel, Kamis (2/8/18).
Acara pelepasan pejabat yang yang memasuki masa purna bhakti dan pindah tugas berlangsung dalam suasana kebersamaan, kekeluargaan, santai, dan haru. Dalam sambutannya, Kepala kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel Sudirman D. Hury memberi ucapan selamat dan doa. “Saya ucapkan selamat kepada Syafar Pudji Rochmadi yang telah mendapatkan promosi menjadi Kepala Divisi Pemasyarakatan Gorontalo, agar nantinya di tempat tugas yang baru dapat melanjutkan inovasi dengan mempelajari karakteristik daerah setempat. Untuk Sugito yang baru memasuki masa purna bhakti, semoga selalu sehat wal afi’at, berkah, dan dapat menikmati masa pensiunnya. Terima kasih atas loyalitas, dedikasi, dan pengabdiannya selama ini, karena telah memberikan kontribusi kepada Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel”, tuturnya.
“Selama kurang lebih 33 tahun mengabdi, merupakan rentang waktu yang panjang, tentunya banyak suka duka yang dilalui, oleh karena itu kita harus selalu mensyukuri nikmat yang didapat. Kepada Syafar Kakanwil berpesan, bahwa seorang pemimpin harus memiliki Humility (Kerendahan Hati), Integrity dan disiplin, memiliki supportive leadership, dan mampu berkompetisi, yang nantinya akan menjadi reputasi”.
Dalam sambutannya, Sugito dan Syafar mengaku terharu dengan diadakanya acara ini, dan juga meminta maaf kepada seluruh pegawai jika selama bertugas ada hal-hal yang tidak berkenan dan menyinggung perasaan, baik perbuatan, perkataan, hingga tingkah laku. Acara diakhiri dengan ramah tamah dan pedang pora pelepasan bapak Sugito yang telah memasuki masa purna bhakti. (Rilis/Dok/Editor : Nurdiana/Yulilaise/Kasubag Humas, Dedy).
