Palembang_Humas - Rangkaian acara Rapat Koordinasi Pelayanan dan Penegakan Hukum Keimigrasian Tahun 2018, Kamis (13/12) masih berlangsung. Memasuki hari kedua Rakor, para peserta yang yang terdiri dari seluruh Kepala Kantor Wilayah, Kepala Divisi Imigrasi, dan Kepala Kantor Imigrasi Kemenkumham se-Indonesia tampak masih semangat mengikuti rangkaian materi paparan yang disajikan oleh para Pejabat Struktural maupun Widyaiswara di lingkungan Kemenkumham. Hadir di tengah-tengah peserta Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel, Sudirman D. Hury, beserta Kepala Divisi Keimigrasian, Kemas Hamzah Zain, Kepala Kantor Imigrasi Palembang, Hasrullah, dan Kepala Kantor Imigrasi Muara Enim, Telmaizul.
Berlangsung di Hotel Borobudur Jakarta Pusat, agenda Rakor sangat padat diisi dengan paparan materi. Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sebagai pemapar pertama, dilanjutkan oleh KemenPAN RB bagian Deputi Akuntabilitas dan Pengawasan RB. Berlangsung juga diskusi tanya jawab antara pemapar dengan para peserta.
Para Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Ditjenim juga turut mengisi materi. Berbagai permasalahan keimigrasian diangkat dan dibahas menghadapi era revolusi industry 4.0 dan menyongsong Indonesia Emas 2045. Seperti dukungan Fasilitatif Pelayanan Keimigrasian, visa online, izin tinggal online, penerbitan paspor yang tepat dan cepat. Juga dibahas peran dan penguatan Tusi Intelkam dalam upaya Pencegahan penyelundupan manusia. Upaya-upaya kedepan dalam menyelesaikan permasalahan krusial Keimigrasian pun turut dibahas dalam Rakor tersebut guna menciptakan pelayanan dan penegakan hukum yang optimal di bidang Keimigrasian.
Direktur Jenderal Imigrasi, Ronny F. Sompie, mengutarakan kedepan akan menciptakan semacam forum silaturahmi Keimigrasian dalam bentuk paguyuban. "Paguyuban ini nantinya merupakan salah satu wadah saling sharing bagi insan imigrasi, menuangkan ide ataupun gagasan dalam upaya untuk memperkuat pelaksanakan tugas Keimigrasian," ungkapnya ketika memberikan sambutan di depan para peserta Rakor.
Menjelang siang acara dilanjutkan dengan pembukaan forum silaturahmi dengan tema "Insan Imigrasi Berwibawa Tegas dan Ramah di era Revolusi Industri 4.0" yang dikemas secara santai dengan mendengar masukan dari para ahli ataupun pakar Purnawirawan di lingkungan keimigrasian. Salah satu Pemateri yaitu Purnawirawan Imigrasi, mantan Direktur Jenderal Imigrasi, Prof Dr. Iman Santoso, S. H. M. H (periode 2001-2006). Menurutnya, untuk mencapai kinerja aparat pelayanan dan pengawasan yang optimal diperlukan beberapa faktor utama, yaitu didukung oleh peraturan perundangan, pola sistem prosedur, operasional dan juklaknis yang cukup memadai tegas dan rinci. Didukung oleh sarana dan prasarana yang sesuai atau memenuhi minimum standar operasional. Didukung dengan pola pembinaan dan pengembangan karier jabatan yang jelas arahnya dan transparan. Didukung dengan pola pembinaan dan pendidikan dan latihan pegawai yang berkelanjutan untuk membentuk karakter dan kompetensi yang profesional. Didukung oleh pola reward dan punishment yang adil dan transparan.
Rangkaian acara Rakor berlangsung hingga malam hari dan ditutup secara resmi oleh Dirjen Imigrasi. Setelah acara tersebut berakhir, pada kesempatan yang sama pula diadakan kegiatan sosial yaitu penyerahan donasi untuk korban bencana Palu yang terjadi beberapa bulan lalu. Dirjen Imigrasi menyerahkan langsung donasi yang terkumpul kepada yang mewakili, yaitu Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulteng. Adapaun jumlah donasi yang diserahkan terdiri dari tiga jenis mata uang, dengan masing-masing nominal 50.040.000 IDR, 3.000 JPY, 1.026 SGD, dan 190 MYR.
Turut hadir juga para Direktur Jenderal Imigrasi terdahulu yang mengisi acara Rakor. Dengan menyampaikan ide/gagasan untuk perkembangan pelayanan dan penegakan hukum di bidang Keimigrasian. Para mantan Direktur Jenderal Imigrasi yang hadir, yaitu Irjen Pol Drs. Basyir Ahmad Barmawi (2006-2009), Bambang Irawan, SE (2011-2015). (Rilis /Foto/Editor: Hasan/Rido/Kasubag PPHTI, Dedy Zulian)
