Webinar IPKEMINDO Sumsel: Peran dan Fungsi Bapas dalam Membangun Citra Pemasyarakatan

1

HUMAS, Palembang – Ikatan Pembimbing Kemasyarakatan Indonesia (IPKEMINDO) Wilayah Sumsel di bawah naungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan menggelar Webinar dengan tema Peran dan Fungsi Bapas dalam Membangun Citra Pemasyarakatan melalui Program Pengawasan dan Pembimbingan yang diikuti oleh Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dan Asisten Pembimbing Kemasyarakatan (APK) se-Indonesia serta bisa diakses secara live melalui Zoom Meeting dan akun youtube IPKEMINDO Sumsel, Jumat (26/6).

Kegiatan webinar ini menghadirkan 3 (tiga) narasumber yang sangat berkompeten di bidangnya masing-masing. Ada Ajub Suratman selalu Kepala Kantor Wilayah dan Alfi Zahrin selaku Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Sumatera Selatan. Juga Agus Prakosa selaku Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas I Palembang. Sebagai moderator, ada Hermi Asmawati yang merupakan Ketua IPKEMINDO Wilayah Sumsel.

Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ajub Suratman tampil menjadi narasumber pertama dalam webinar ini. Dia membawakan materi mengenai Peran Pembimbing Pemasyarakatan Dalam Citra Pemasyarakatan. Dijelaskannya bahwa Undang-Undang No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan menjadi cikal-bakal adanya Balai Pemasyarakatan. “UU tersebut menyatakan bahwa Balai Pemasyarakatanadalah Pranata Kemasyarakatan. Pranata Pemasyarakatan memiliki peran yang strategis, apalagi dengan adanya UU No. 11 Tahun 2012 mengenai Sistem Peradilan Pidana Anak maka peran Pembimbing Kemasyarakatan (PK) sangat penting, baik di tingkat pra-adjudikasi, adjudikasi, post adjudikasi khusus bagi anak yang berhadapan dengan hukum,” jelas Kakanwil.

“Keberhasilan seorang PK Bapas adalah ketika seorang anak yang berhadapan dengan hukum, pemeriksaan pidananya tidak lanjut ke peradilan. Itu disebut keberhasilan diversi, yang merupakan kesuksesan bagi petugas PK BAPAS. Selain itu, Tugas seorang PK Bapas yang merujuk pada Permenpan RB No. 22 Tahun 2016 tentang jabatan Fungsional PK adalah melakukan kegiatan bidang bimbingan kemasyarakatan yang meliputi penelitian kemasyarakatan, pendampingan pembimbingan, pengawasan dan sidang tim pengamat pemasyarakatan. Apalagi ditengah pandemi Covid-19 ini, Kemenkumham telah memberikan kebijakan asimilasi dan integrasi, maka peran PK Bapas sangat penting dalam memantau para WBP yang menerima kebijakan ini,” lanjutnya.

Selanjutnya, webinar pun beralih ke narasumber selanjutnya, yaitu Alfi Zahrin selaku Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sumsel yang membawakan materi lanjutan dari Kakanwil Kemenkumham Sumsel. Adapun materinya yaitu mengenai Pengawasan dan Bimbingan Asimilasi Rumah Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). “Pertimbangan  Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan Anak Melalui Asimilasi dan Integrasi Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 ada banyak, yaitu Lapas, Rutan dan LPKA merupakan Institusi tertutup yang memiliki tingkat hunian tinggi sehingga sangat rentan  terhadap penyebaran dan penularan Covid-19. Juga sebagai bentuk upaya kita dalam penyelamatan dan penanggulangan penyebaran Covid-19,” ujar Kadivpas.

Kemudian mengenai mekanisme pembimbingan dan pengawasan narapidana dan anak yang memperoleh asimilasi dan integrasi, peran Bapas dapat dilakukan secara daring. “Adapun tahapan Pembimbingan oleh Pembimbing Kemasyarakatan antara lain Menyusun jadwal pelaksanaan pembimbingan dan pengawasan paling sedikit 1 (satu) minggu sekali untuk asimilasi dan 1 (satu) bulan sekali untuk integrasi. Lalu Menghubungi klien menggunakan media telpon/ sms/ whatsapp/ videocall sesuai jadwal untuk menyampaikan materi bimbingan sekaligus melakukan pengawasan, serta mengisi catatan hasil bimbingan klien, daftar hadir bimbingan klien dan laporan pengawasan klien,” jelasnya.

Rangkaian webinar ini diakhiri dengan sesi tanya jawab oleh beberapa peserta. Webinar berlangsung selama 2 jam. “Awalnya kita hanya ingin melakukan penguatan tusi kepada PK dan APK se-Sumatera Selatan. Tapi apadaya ketika kita buka pendaftarannya, ternyata yang daftar mencapai 1000-an lebih peserta yang terdiri dari PK dan APK seluruh Indonesia. Ada dari Jambi, Lampung, Semarang, Balikpapan hingga Palu. Makannya jadi kita buka untuk umum saja sekalian. Kedepannya, semoga kita bisa secara rutin memberikan penguatan Tusi kepada seluruh PK dan APK se-Indonesia,” ujar Hermi Asmawati, Ketua IPKEMINDA Wilayah Sumsel. (Rilis/Foto/Editor: My/Willi/Rido/Kasubag Humas, Hamsir).

 

WhatsApp Image 2020 06 26 at 16.05.37

WhatsApp Image 2020 06 26 at 16.05.37

WhatsApp Image 2020 06 26 at 16.05.37

WhatsApp Image 2020 06 26 at 16.05.37

WhatsApp Image 2020 06 26 at 16.05.37

WhatsApp Image 2020 06 26 at 16.05.37

WhatsApp Image 2020 06 26 at 16.05.37

WhatsApp Image 2020 06 26 at 16.05.37

WhatsApp Image 2020 06 26 at 16.05.37

WhatsApp Image 2020 06 26 at 16.05.37

WhatsApp Image 2020 06 26 at 16.05.37

WhatsApp Image 2020 06 26 at 16.05.37

WhatsApp Image 2020 06 26 at 16.05.37

WhatsApp Image 2020 06 26 at 16.05.37

WhatsApp Image 2020 06 26 at 16.05.37

Cetak