"Terapkan Disiplin Dengan Memprioritaskan Budaya, Budaya Tertib, Budaya Bersih dan Budaya Kerja," Pesan Sudirman pada Upacara Hari Kesadaran Nasional

WhatsApp Image 2019 07 17 at 09.52.532

Palembang_Humas. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan menggelar Upacara Hari Kesadaran Nasional di halaman Kantor Wilayah, Senin (17/7). Divisi Pelayanan Hukum dan HAM yang bertindak sebagai petugas upacara menyajikan tata upacara yang baik dan rapi. Dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah, Sudirman D. Hury selaku Inspektur Upacara dan diikuti seluruh Jajaran Kanwil Kemenkumham Sumsel.

Mengawali amanatnya, Sudirman menyampaikan beberapa poin penting terkait dengan Hari Kesadaran Nasional. Diungkapkannya, Upacara Hari Kesadaran Nasional dilaksanakan secara rutin pada tanggal 17 setiap bulan. Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1981 tentang Penyelenggaraan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Desember 1981.

“Setiap tanggal 17 kita melaksanakan upacara. Saya amati tidak seluruh Instansi Pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah, Bank-Bank Pemerintah, ataupun BUMN yang melaksanakan upacara ini. Padahal jika kita lihat ke belakang, perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 silam tidak bisa kita anggap sederhana. Berawal dari BPUKPKI dan pembentukan panitia kecil bernama Panitia Sembilan yang menjadi cikal bakal perumusan pancasila, hingga akhirnya terbentuk PPKI, maka perjuangan pahlawan inilah yang menjadi landasan perjuangan kita dalam berdisiplin menegakan upacara setiap tanggal 17,” jelas Sudirman.

WhatsApp Image 2019 07 17 at 09.52.50

Lebih lanjut, Sudirman juga menjelaskan bahwa Hari Kesadaran Nasional tidak terlepas dari yang namanya kedisiplinan. Momen ini mempunyai makna yang sangat penting karena merupakan salah satu wujud nyata pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan kepada kita semua sebagai Abdi Negara dan Abdi masyarakat. Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan jembatan penghubung birokrasi dari Pemerintah untuk rakyat. Oleh karena itu, sikap disiplin harus ditegakan. “Karena disiplin adalah sikap yang mencerminkan kepribadian seseorang. Tingkat kedisiplinan suatu bangsa mencerminkan kemajuan dan intelektual bangsa tersebut,” ujarnya.

Berbicara tentang disiplin, disiplin adalah suatu budaya, suatu kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang hingga membentuk kepribadian. “Dalam hal ini, budaya disiplin itu mencakup tiga hal, yaitu budaya tertib, budaya bersih, dan budaya kerja. Disiplin budaya tertib pegawai dapat dilihat dari banyak segi, misal dari tata cara berpakaian dinas. Apakah telah sesuai dengan Permenkumham Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pakaian Dinas dan Atribut Bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia atau tidak?” tanya Sudirman.

Lalu disiplin budaya bersih. Benahi semua ruangan dan yang tidak dimanfaatkan harus disingkirkan. “Sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW bahwa Kebersihan itu adalah sebagian dari iman, maka saya harap hadist ini bisa ditanamkan dalam diri seluruh pegawai. Dengan begitu, lingkungan kantor akan bersih, juga dapat memberikan suasana yang nyaman sehingga membuat kita semangat dalam memberikan kinerja terbaik. Apalagi saat ini kita sedang menuju Zona Integritas yang salah satu faktornya adalah kebersihan, maka poin ini menjadi perhatian penting,” lanjut Sudirman.

Poin disiplin terakhir adalah disiplin kerja. Sebagai seorang  ASN, sudah menjadi tugas untuk bersikap netral serta berkomitmen dalam menjaga dan menjamin kepentingan Bangsa dan Negara, termasuk berkomitmen ketika kerja. “Apa yang kita kerjakan setiap hari? Bermanfaatkah? Sudahkah kita evaluasi jurnal harian kita?” tanya Sudirman. Disiplin kerja itu meliputi tanggung jawab seorang ASN sebagai abdi negara harus dijalankan secara ikhlas dan tulus serta dilandasi oleh rasa kasih sayang. “ASN harus senantiasa memberikan contoh dan teladan yang baik dalam melaksanakan pekerjaan utamanya, yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selalu terapkan disiplin dengan memprioritaskan budaya, budaya tertib, budaya bersih, dan budaya kerja. Jadikanlah pekerjaan yang kita lakukan akan bernilai ibadah dan mampu memberikan manfaat yang sebesar–besarnya bagi kepentingan masyarakat. Sekali lagi, tanyakan kepada diri kita, sebagai abdi masyarakat dan abdi negara, sudahkan kita sadar akan tugas kita? Sudahkah kita disiplin dalam mengerjakannya?” tutup Sudirman. (Rilis/Foto/Editor: Willi/Rido/Kasubag HRBTI, Hamsir)

WhatsApp Image 2019 07 17 at 09.52.50

WhatsApp Image 2019 07 17 at 09.52.50

WhatsApp Image 2019 07 17 at 09.52.50

WhatsApp Image 2019 07 17 at 09.52.50

WhatsApp Image 2019 07 17 at 09.52.50

WhatsApp Image 2019 07 17 at 09.52.50

WhatsApp Image 2019 07 17 at 09.52.50

WhatsApp Image 2019 07 17 at 09.52.50

WhatsApp Image 2019 07 17 at 09.52.50

WhatsApp Image 2019 07 17 at 09.52.50

WhatsApp Image 2019 07 17 at 09.52.50

 


Cetak   E-mail