Palembang_Humas - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Prabumulih pada tahun ini memulai program Bedah Rumah bagi purnabakti alias pegawai yang telah memasuki masa pensiun dan belum memiliki tempat tinggal yang layak huni. Program ini diawali dengan perbaikan rumah salah satu pensiunan pegawai bernama Holidi Abas (76 tahun) yang telah mengabdi selama 36 tahun di Rutan Prabumulih, yang beralamat di Desa Pangkul Jawa, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih.
Bedah rumah tersebut telah usai dilakukan dan diresmikan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan, Sudirman D. Hury pada Selasa (14/5). Peresmian rumah ditandai dengan prosesi gunting pita oleh Kakanwil sekaligus penyerahan kunci rumah kepada Holidi sekeluarga yang juga disaksikan langsung oleh Wali Kota Prabumulih, Ridho Yahya.
Turut hadir dalam acara ini yaitu para Kepala Divisi dan beberapa pejabat struktural Kanwil Kemenkumham Sumsel, unsur Forkopimda Kota Prabumulih, Sekda Kota Prabumulih, unsur SKPD Kota Prabumulih, Camat kecamatan Cambai, Kepala Desa Pangkul Jawa, tokoh masyarakat sekitar Desa Pangkul Jawa, dan tamu undangan lainnya.
Kepala Rutan Kelas IIB Prabumulih, Reza Meidiansyah Purnama, dalam sambutannya mengatakan bahwa program ini dilaksanakan masih dalam rangkaian Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-55 yang bertujuan untuk membantu menghilangkan kesenjangan sosial di masyarakat yang kurang mampu serta untuk memberikan bantuan pada keluarga yang dibantu.
Reza juga menyampaikan kegiatan ini terlaksana sebagai bentuk partisipasi dalam menunjang program Pemerintah Kota Prabumulih di bidang Pembangunan Rumah untuk masyarakat miskin di Kota Prabumulih. "Pembangunan rumah Holidi ini memakan waktu selama 40 hari pengerjaan, sedangkan biaya pembangunan berasal dari zakat dan infaq para pegawai di lingkungan Rutan Prabumulih," urainya.
Hal ini pun dibenarkan oleh Wali Kota Prabumulih, Ridho Yahya. Ia memberikan penghargaan atas inisiatif keluarga besar Rutan Prabumulih atas program ini, yang mana sejalan dengan visi dan misi Kota Prabumulih yaitu PRIMA (Prestasi, Religius, Inovatif, Mandiri, dan Aman).
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel memberikan apresiasi atas peresmian bantuan bedah rumah yang diinisiasi oleh Kepala Rutan Prabumulih yang inovatif dan kreatif. "Bantuan rumah ini merupakan wujud kepedulian sesama umat manusia. Tolong menolong adalah kewajiban kita bersama, apalagi yang kita tolong kali ini merupakan purna bhakti Pengayoman," terangnya.
Ia mengatakan bahwa program unggulan yang dijalankan oleh Pemerintah Kota Prabumulih terkait ratusan pembangunan rumah bagi masyarakat kurang mampu tersebut merupakan suatu program kepedulian yang sangat kreatif dan inovatif untuk sesama demi kesejahteraan masyarakat yang tidak dilakukan oleh pemerintah Kabupaten/Kota dan Privinsi lain di Indonesia. Program bantuan kepada masyarakat miskin ini sejalan dengan program pemerintah, yang mana Kementerian Hukum dan HAM menjalankan suatu program pemerintah yaitu memberikan bantuan hukum terhadap rakyat miskin. Sebagaimana telah diatur oleh Undang-Undang No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum yang ditetapkan tanggal 31 Oktober 2011 dan diundangkan pada tanggal 2 November 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 104).
Sejalan dengan program Pemerintah Kota Prabumulih, Rutan Prabumulih mendukung program tersebut untuk masyarakat Prabumulih, yaitu melalui purna bhakti Pengayoman. Sekecil apapun kebaikan yang kita perbuat, niscaya akan kita terima balasannya kelak di akhirat," kata Sudirman. Ia juga menghimbau kepada jajarannya yang hadir, agar mencontoh program-program positif dan inovatif yang bisa berdampak baik bagi masyarakat. Apalagi inovatif merupakan salah satu tata nilai Kementerian Hukum dan HAM yaitu PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, Inovatif).
"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Wali Kota Prabumulih atas dukungannya sehingga terlaksana kegiatan bedah rumah bagi purna bhakti kami. Ini merupakan bentuk sinergitas dan kolaborasi yang patut diapresiasi antara Kanwil Kemenkumham Sumsel dengan Pemkot Prabumulih. Harapannya program ini dapat berlanjut ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) lainnya di yang ada di Sumatera Selatan, terutama dalam mengaktifkan kembali gerakan Merah Putih Narapidana yang selama ini telah dijalankan," tutup Sudirman. (Rilis/Foto/Editor: Rido/Kasubag Humas Dedy Zulian)
